Selasa, 04 Januari 2011

MANAJEMEN KUALITAS DIRI (bag. 4)

(sambungan)


Kedua, aspek yang berkaitan dengan kepribadian.

Ada yang beranggapan bahwa pengetahuan dan keterampilan adalah penentu kesuksesan seseorang, dan bahwa orang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi; meski kepribadiannya dianggap kurang; memiliki kesempatan untuk meraih sukses lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi.

Namun hal tersebut tampaknya tidak sepenuhnya benar. Mengapa? Karena terbukti apabila suatu perusahaan ingin merekrut calon karyawan, maka biasanya akan diadakan tes psikologi (psychotest) selain tes kompetensi dan juga wawancara untuk calon karyawan tersebut (bahkan kadang psychotest dilaksanakan lebih dahulu sebelum tes kompetensi). Ini menunjukkan bahwa kepribadian seseorang juga turut menjadi pertimbangan selain pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.



Kebanyakan perusahaan bahkan cenderung menerima seseorang dengan kepribadian yang tinggi dengan pengetahuan dan keterampilan yang rendah dibanding menerima seseorang dengan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi tetapi memilki kepribadian yang rendah. Alasannya adalah : jauh lebih mudah meningkatkan seseorang dengan pengetahuan dan keterampilan yang rendah, dibandingkan meningkatkan seseorang dengan kepribadian yang rendah!

Orang dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang rendah akan dengan mudah kita latih (upgrade), dengan memberinya kursus, training dan sebagainya, sehingga dalam waktu yang ditargetkan pengetahuan dan keterampilannya bisa meningkat dari sebelumnya. Tetapi orang yang memiliki kepribadian yang rendah, meskipun dia memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, belum tentu dapat kita rubah (kita tingkatkan) kepribadiannya. Bahkan orang-orang seperti ini malah akan menjadi sumber masalah bagi orang lain atau perusahaan, justru karena pengetahuannya dan keterampilan tingginya tersebut.

Kepribadian (sifat, sikap, perilaku dan sebagainya) memang merupakan anugerah dari-Nya, yang diberikan kepada kita sejak lahir. Kepribadian ini merupakan ’kekuatan’ yang dapat kita olah sedemikian rupa sehingga mampu memancarkan pesona bagi orang lain. Bahkan terkadang kepribadian yang kuat mampu mempengaruhi dan menggerakkan orang lain.

Mungkin ada yang beranggapan bahwa karena kepribadian merupakan ’unsur bawaan’ yang melekat sejak lahir, maka tidak mungkin dapat dirubah. Dan tak jarang kita, baik sengaja maupun tidak, menyalahkan Sang Pencipta atas segala keburukan pribadi kita, dengan berujar ”Ah, emang udah dari ’sana’nya begini, mau diapain?”

Padahal sesungguhnya, apabila kita mengetahui, kita dapat mengubah kepribadian kita, meskipun tidak seluruhnya. Tapi harus diingat, bahwa untuk mengubah kepribadian itu harus DIAWALI DENGAN KESADARAN YANG KUAT BAHWA KITA HARUS BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK! Tanpa kesadaran yang kuat, perubahan yang akan terjadi hanya akan bertahan dalam waktu yang singkat... bahkan sangat singkat.


(sabar ya..., masih bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan kalau mau komentar :